Makanan khas Jepang yang tentunya menyajikan ikan segar di atas piring dalam keadaan hidup. Di luar masyarakat Jepang, menu yang satu ini ternyata sangat kontroversial loh.. karena makanan itu dianggap terlalu kejam. Karena menu ini menyajikan ikan yang sudah ditaruh diatas piring dengan tubuh yang sudah teriris tipis-tipis tapi ikan tersebut masih dalam kondisi masih hidup. menggeliat bahkan masih berjuang untuk bisa bertahan hidup di atas piring Anda.
2. Ortolan (Prancis)
Nama menunya sesuai dengan sajian yang akan kalian dapatkan jika Anda memesan menu ini. Bahan dari sajian ini berasal dari burung Ortolan. Membuatnya cukup mudah, burung ini beratnya hanya 2 ons lalu kedua mata burung ini ditusuk di kedua matanya dan diberi makan secara paksa sehingga berat badannya naik dua sampai empat kali lipat. Setelah dirasa cukup, lalu burung itu mulai di tenggelamkan hidup-hidup dalam Armagna (salah satu jenis minuman keras). Burung yang sudah mati di tenggelamkan ke dalam minuman keras tadi lalu dibakar sekitar 6-8 menit untuk membuatnya matang dan siap untuk Anda santap.
3. Foie Gras (Prancis)
Menu yang satu ini lebih sadis lagi, yaitu terbuat dari hati (liver) dari angsa ataupun bebek. Agar bisa disajikan di dalam menu, bebek ataupun angsa ini terlebih dahulu harus memenuhi syarat, yaitu pada saat umurnya yang dirasa sangat cukup, lalu sang bebek ataupun angsa ini diberi makan dengan cara di paksa dengan memasukkan jagung yang berlemak hingga sampai ke hati (liver) biar bisa menggembung 6 kali lebih besar. Setelah semuanya selesai, para koki Prancis itu siap mengakhiri kehidupan binatang ini di dunia. Setelah matang bebek itu di hidangkan ke meja Anda.
4. Dojo Tofu (Jepang)
Tofu yang artinya dalam bahasa Jepang tahu dna loach (sejenis belut). Dan cara memasaknya cukup mudah, rebus air hingga mendidih, lalu masukan tofu hingga tenggelam ke dalam dasar panci, lalu tambahkan segera belut-belut kecil yang masih hidup di dalamnya. Belut-belut ini akan berebut untuk menembus masuk ke dalam tofu yang masih dingin karena tidak tahan dengan air yang mendidih itu.
Hasil akhir dari sajian ini berbentuk seperti keju Swiss yang berlubang-lubang. Namun lubang-lubang itu bukan terbentuk saat proses fermentasi, namun karena perjuangan para belut kecil yang menangis dan meronta menghindari panasnya air yang mendidih.
5. Feng Gan Ji (Tibet/Cina)
Menu masakan yang satu ini hanya membutuhkan ayam segar, pisau yang sangat tajam, dan seorang koki berhati dingin dan sekaligus kejam. Persiapan untuk menu ini adalah siapkan ayam yang sudah dibelah perutnya hidup-hidup, lalu keluarkan isi perutnya, dan digantikan dengan beberapa macam bumbu rahasia sebagai penyedap. Setelah itu, perut sang ayam dijahit sehingga tertutup lagi, dan digantung begitu saja di bawah terik matahari sampai kering.
6. Huo Jia Lu (Cina)
Menu makanan ini dari hewan yang paling lugu menurut manusia. Yup, keledai. Daging keledai memang sudah biasa menjadi santapan kuliner. Namun untuk menyajikan menu satu ini, menurut panduan masak kuno dari Cina, agar lebih sedap, daging keledai harus dipotong dalam keadaan hidup, dimasak, dan langsung disajikan kepada para pelanggannya.
7. Jiao Lu Rou (Cina)
Hampir sama seperti menu diatas, masakan ini masih berbahan sama yaitu daging keledai, namun berbeda cara penyajiannya. Keledai kali ini dikuliti hidup-hidup dan disiram dengan air mendidih pada dagingnya terus-menerus hingga matang.
Daging keledai pun siap dipotong untuk segera disajikan.